♰ Doa Daud (Mazmur 86)
Dengarlah seruanku, ya TUHAN, dan kabulkanlah doaku,
sebab aku lemah dan tidak berdaya.
Selamatkanlah aku dari maut, sebab aku setia kepada-Mu;
selamatkanlah aku, hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
Engkaulah Allahku; kasihanilah aku;
sepanjang hari aku berdoa kepada-Mu.
Ya Tuhan, gembirakanlah hati hamba-Mu ini,
karena aku menaikkan doa kepada-Mu.
Ya Tuhan, Engkau baik dan suka mengampuni
dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.
Dengarlah doaku, ya TUHAN,
dengarlah aku minta pertolongan.
Ketika aku dalam kesusahan, aku berseru kepada-Mu
karena Engkau mengabulkan doaku.
Tidak ada tuhan yang seperti Engkau, ya Tuhan,
tidak ada yang dapat melakukan apa yang Engkau lakukan.
Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu,
ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu.
Engkau berkuasa dan melakukan perkara yang ajaib;
hanya Engkaulah Allah.
Ajarilah aku kehendak-Mu, ya TUHAN,
dan aku akan menurutnya dengan setia;
ajarilah aku menghormati Engkau dengan sungguh-sungguh.
Aku hendak memuji Engkau dengan sepenuh hatiku, ya Tuhan, Allahku;
aku hendak memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
Amin.
Doa Minta Pertolongan dapat dibacakan sebelum memulai doa Rosario, Novena, atau doa yang lain, untuk memohon pertolongan Tuhan agar mendengarkan dan mengabulkan doa permohonan kita.
Bagi Daud, pujian penyembahan merupakan bentuk doa dan komunikasi dengan Tuhan. Sebagian besar penulis kitab Mazmur adalah raja Daud (pasal 1-72 dan 107-150). Banyak syair dalam mazmur ini merupakan doa-doa yang dinyanyikan kepada Tuhan. Karena itu tidak salah jika Alkitab versi LAI banyak memberi judul perikop yang berkaitan dengan doa: "Doa pada Malam Hari" (Mazmur 4), "Doa pada Pagi Hari" (Mazmur 5), "Doa dalam Pergumulan" (Mazmur 6), "Doa Minta Tolong terhadap Orang yang Curang" (Mazmur 12), "Doa Kepercayaan" (Mazmur 13), "Doa Mohon Kemenangan bagi Raja" (Mazmur 20), "Doa Mohon Dibenarkan oleh Tuhan" (Mazmur 26), "Doa Minta Tolong terhadap Musuh" (Mazmur 35), "Doa pada Waktu Sakit" (Mazmur 38), "Doa Minta Pertolongan" (Mazmur 86), "Syukur dan Doa" (Mazmur 108), "Doa Seorang yang Kena Fitnah" (Mazmur 109), "Doa Sejahtera untuk Yerusalem" (Mazmur 122), dan lain-lain.
Sejak muda, Daud adalah seorang pemazmur. Ia datang ke istana bukan sebagai seorang "penghibur", tetapi seorang pemuji. Permainan kecapi yang dilantunkannya tidak memberi hiburan secara kejiwaan bagi raja Saul, tetapi mendatangkan kelepasan dari ikatan roh-roh jahat (1 Samuel 16:23). Alkitab mencatat Daud sebagai pemazmur yang diurapi dan disenangi oleh seluruh rakyat Israel (2 Samuel 23:1).
Daud memuji dan menyembah Tuhan dengan segenap hati dan tenaganya. Ketika tabut Allah diusung ke Yerusalem, Daud menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga... Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan Tuhan (2 Samuel 6:14, 16a). Melihat perilaku suaminya itu, Mikhal memandang rendah (2 Samuel 6:16b) dan menganggapnya sebagai kebodohan (2 Samuel 6:20).
Daud tidak pernah malu dan menjaga gengsi di dalam beribadah, karena itu Tuhan berkenan kepadanya (2 Samuel 6:21-22). Daud percaya bahwa Tuhan hadir dalam setiap pujian umat-Nya (Mazmur 22:4). Mikhal yang tidak menghargai pujian dan penyembahan, dihukum Tuhan sehingga menjadi mandul (2 Samuel 6:23).
Sumber:
Sabda.org: Daud Mazmur Doa
Dengarlah seruanku, ya TUHAN, dan kabulkanlah doaku,
sebab aku lemah dan tidak berdaya.
Selamatkanlah aku dari maut, sebab aku setia kepada-Mu;
selamatkanlah aku, hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
Engkaulah Allahku; kasihanilah aku;
sepanjang hari aku berdoa kepada-Mu.
Ya Tuhan, gembirakanlah hati hamba-Mu ini,
karena aku menaikkan doa kepada-Mu.
Ya Tuhan, Engkau baik dan suka mengampuni
dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.
Dengarlah doaku, ya TUHAN,
dengarlah aku minta pertolongan.
Ketika aku dalam kesusahan, aku berseru kepada-Mu
karena Engkau mengabulkan doaku.
Tidak ada tuhan yang seperti Engkau, ya Tuhan,
tidak ada yang dapat melakukan apa yang Engkau lakukan.
Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu,
ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu.
Engkau berkuasa dan melakukan perkara yang ajaib;
hanya Engkaulah Allah.
Ajarilah aku kehendak-Mu, ya TUHAN,
dan aku akan menurutnya dengan setia;
ajarilah aku menghormati Engkau dengan sungguh-sungguh.
Aku hendak memuji Engkau dengan sepenuh hatiku, ya Tuhan, Allahku;
aku hendak memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
Amin.
Doa Minta Pertolongan dapat dibacakan sebelum memulai doa Rosario, Novena, atau doa yang lain, untuk memohon pertolongan Tuhan agar mendengarkan dan mengabulkan doa permohonan kita.
Bagi Daud, pujian penyembahan merupakan bentuk doa dan komunikasi dengan Tuhan. Sebagian besar penulis kitab Mazmur adalah raja Daud (pasal 1-72 dan 107-150). Banyak syair dalam mazmur ini merupakan doa-doa yang dinyanyikan kepada Tuhan. Karena itu tidak salah jika Alkitab versi LAI banyak memberi judul perikop yang berkaitan dengan doa: "Doa pada Malam Hari" (Mazmur 4), "Doa pada Pagi Hari" (Mazmur 5), "Doa dalam Pergumulan" (Mazmur 6), "Doa Minta Tolong terhadap Orang yang Curang" (Mazmur 12), "Doa Kepercayaan" (Mazmur 13), "Doa Mohon Kemenangan bagi Raja" (Mazmur 20), "Doa Mohon Dibenarkan oleh Tuhan" (Mazmur 26), "Doa Minta Tolong terhadap Musuh" (Mazmur 35), "Doa pada Waktu Sakit" (Mazmur 38), "Doa Minta Pertolongan" (Mazmur 86), "Syukur dan Doa" (Mazmur 108), "Doa Seorang yang Kena Fitnah" (Mazmur 109), "Doa Sejahtera untuk Yerusalem" (Mazmur 122), dan lain-lain.
Sejak muda, Daud adalah seorang pemazmur. Ia datang ke istana bukan sebagai seorang "penghibur", tetapi seorang pemuji. Permainan kecapi yang dilantunkannya tidak memberi hiburan secara kejiwaan bagi raja Saul, tetapi mendatangkan kelepasan dari ikatan roh-roh jahat (1 Samuel 16:23). Alkitab mencatat Daud sebagai pemazmur yang diurapi dan disenangi oleh seluruh rakyat Israel (2 Samuel 23:1).
Daud memuji dan menyembah Tuhan dengan segenap hati dan tenaganya. Ketika tabut Allah diusung ke Yerusalem, Daud menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga... Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan Tuhan (2 Samuel 6:14, 16a). Melihat perilaku suaminya itu, Mikhal memandang rendah (2 Samuel 6:16b) dan menganggapnya sebagai kebodohan (2 Samuel 6:20).
Daud tidak pernah malu dan menjaga gengsi di dalam beribadah, karena itu Tuhan berkenan kepadanya (2 Samuel 6:21-22). Daud percaya bahwa Tuhan hadir dalam setiap pujian umat-Nya (Mazmur 22:4). Mikhal yang tidak menghargai pujian dan penyembahan, dihukum Tuhan sehingga menjadi mandul (2 Samuel 6:23).
Sumber:
Sabda.org: Daud Mazmur Doa